Lebanon, 21 Januari 2025,—— Sebagai wujud kepercayaan MTF Commander, KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) ditunjuk dan dipercaya menjadi Anti Air Warfare Commander (AAWC) dan Standby Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander pada ontask pertamanya pada Selasa (21/01).

Selama melaksanakan tugasnya, KRI SIM-367 melaksanakan pembentukan gambaran taktis udara terhadap Military Air Activities di sekitar Area Maritime Operation (AMO), Monitor Airspace (MA) dan Blue Line (BL) sesuai dengan mandat yaitu berkontribusi dalam Recognized Air Picture (RAP) di daerah misi.

Penunjukkan KRI SIM-367 tentunya dikarenakan MTF Commander yang terkesan dengan kemampuan KRI SIM-367, sehingga pada tanggal 20 sampai dengan 21 Januari 2025 KRI SIM-367 ditunjuk menjadi Standby MIO Commander dan AAWC untuk unsur-unsur MTF yang berada di AMO.

Komandan KRI SIM-367 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah menjelaskan bahwa penunjukan sebagai Standby MIO Commander dan AAWC ini merupakan suatu bukti kepercayaan dari MTF Commander selain akan kemampuan platform, sensor, senjata juga pengawak KRI SIM-367 yang dinilai mumpuni dalam melaksanakan misi sesuai dengan yang dimandatkan dalam resolusi PBB dan mampu menghadapi situasi ancaman yang semakin kompleks.

Penunjukkan KRI SIM-367 ini sangat penting dalam rangka menunjukkan profesionalisme TNI melalui pendekatan hard-power dan soft-power yang sesuai dengan visi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto yaitu TNI “PRIMA”, yang salah satunya TNI harus Profesional dalam menghadapi perkembangan yang kompleks dan dinamis terutama di daerah operasi perairan Lebanon.

Dalam berbagai kesempatan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh seluruh prajurit Jalasena yang sedang menempuh misi perdamaian untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan dan menjaga nama baik TNI AL, bangsa, dan negara di dunia internasional.
