Lebanon, 29 Mei 2025. Tim MCOU melaksanakan kegiatan School Engagement (SE) di Sekolah Negeri Ash Sh’atiyah (Y23) dan menghadiri pertemuan dengan Direktur Sekolah, Bapak Wisam Muslimani.

Kami disambut hangat oleh Kepala Sekolah dan staf, yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran UNIFIL, khususnya tim MCOU. Kunjungan ini bertujuan untuk membawa kegembiraan dan membantu meredakan trauma yang dialami para siswa akibat konflik. Para siswa, baik warga Lebanon maupun pengungsi Suriah, turut aktif dalam kegiatan, meskipun sebagian tetap pendiam atau tampak emosional. Sekolah ini menjunjung tinggi prinsip perlakuan yang setara bagi semua siswa.



Kepala Sekolah mencatat bahwa para siswa masih mengalami trauma berkepanjangan, terutama yang dipicu oleh suara keras seperti suara drone, dan beberapa di antaranya memiliki bekas luka bakar. Ledakan juga merusak bangunan di sekitar sekolah serta bagian sekolah itu sendiri, termasuk jendela ruang kelas. Meski pendidikan sempat terhenti selama tiga bulan, kegiatan belajar mengajar kini telah kembali berjalan normal dengan perubahan kurikulum yang minimal.




Sebelum serangan dari IDF terjadi, FCR telah memasang tangki air berkapasitas 60 meter kubik yang masih digunakan hingga kini. CIMIC dari Italia telah memberikan pelatihan UNIFIL dan perlengkapan sekolah, sementara organisasi lokal terus melaksanakan sesi penyuluhan tentang bahaya ranjau dan bahan peledak sisa perang (UXO). Namun, sejak serangan tersebut, sekolah belum menerima dukungan tambahan. Kepala Sekolah kini secara mendesak meminta bantuan berupa baterai berkapasitas tinggi dan konverter untuk mengelola daya dari panel surya, generator, dan jaringan listrik umum.