UNP 5-66, Al Qawzah, Lebanon Selatan – Senin, 16 Juni 2025.
Di bawah langit cerah Lebanon Selatan, suasana haru dan bangga menyelimuti lapangan upacara UNP 5-66, markas besar Kontingen Ghana Batalyon (GHANBATT) yang dikenal sebagai Obeng Camp.
Hari itu bukan hari biasa. Para penjaga perdamaian dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menerima penghargaan atas dedikasi mereka dalam misi kemanusiaan PBB.
Dalam upacara yang disebut Ganbatt Medal Parade, medali diberikan sebagai simbol penghargaan atas keberanian, profesionalisme dan semangat menjaga perdamaian di wilayah rawan konflik.
Komandan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-S UNIFIL, Kolonel Inf Raja Gunung Nasution, S.I.P., M.H.I., turut hadir secara langsung dalam upacara serta memberi hormat bagi para prajurit yang telah mengukir prestasi tak ternilai. Kehadiran beliau menunjukkan komitmen kuat TNI dalam mendukung kerjasama multinasional dibawah naungan PBB.
“Ini bukan sekadar medali. Ini adalah pengakuan dunia atas kerja keras dan pengorbanan mereka di medan misi,” ujar Komandan Satgas, yang tampak berbincang hangat dengan beberapa prajurit usai upacara.
Momen itu menjadi lebih istimewa karena bukan hanya tentang penghargaan, tapi juga tentang semangat persaudaraan lintas negara. Di lapangan itu, prajurit Indonesia, Ghana, dan negara-negara lainnya berdiri sejajar satu misi, satu tujuan yaitu menjaga perdamaian dunia.
UNP 5-66 yang menjadi lokasi upacara bukan tempat asing bagi para penjaga perdamaian. Terletak di desa Al Qawzah, markas ini memiliki nilai historis dan strategis dalam misi UNIFIL. Tahun lalu, bahkan Panglima UNIFIL sempat berkunjung ke sini untuk menyaksikan langsung kontribusi kontingen yang bertugas.
Upacara berlangsung khidmat, namun penuh semangat. Dentingan medali yang disematkan di dada para prajurit menjadi simbol kecil dari pengorbanan besar yang telah mereka lakukan jauh dari tanah air, keluarga dan kenyamanan.
