Kontingen Garuda

SATGAS KOMPI ZENI TNI MENJADI PALING PRODUKTIF DIREPUBLIK DEMOKRATIK KONGO

Kompi Zeni (Kizi) TNI Konga XX-S atau Indonesian Engineering Company (IEC) menjadi tuan rumah dalam kegiatan BIMEC (Biannual Integrated Military Engineers Conference) yang diselenggarakan oleh MONUSCO (Mission de l’Organisation des Nations Unies pour la stabilisation en République démocratique du Congo) di Markas Besar FIB (Force Intervention Brigade) Beni, Republik Demokratik Kongo. Konferensi yang diselenggarakan dua kali dalam setahun ini dihadiri oleh empat puluh peserta baik dari MEC (Military Engineering Company) yang terdiri dari IEC (Indonesia), NEC (Nepal), BEC (Banglades), dan CEC (Cina) maupun dari Engineering unit yang tergabung dalam MONUSCO.

BIMEC dibuka oleh DFC (Deputy Force Commander) Major General Benoit Chavanat, dengan pembicara DCOS OPS Sp (Asisten Operasi) Colonel Ashraful Islam (Banglades), CFE (Chief Force Engineers) Lieutnant Colonel Zhang Shiyue (Cina), Chief MSC Mr. Rogers Tonda, dan Chief ES Mentor Orana. Sedangkan Kontingen Indonesia dipimpin oleh Komandan Satgas Letkol Czi Bambang Santoso, S.H. didampingi oleh Kapten Czi Dicky Aditya Pane (FIB Staff Officer Engineer), Letda Czi Fikri Husni Malik (Perwira Operasi), dan Letda Sus Pierre Christian Sumbung (Perwira Konstruksi).

BIMEC dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi semua pekerjaan yang telah dilaksanakan MEC selama enam bulan terakhir dan membahas rencana tugas untuk enam bulan ke depan di bidang konstruksi zeni, seperti pembuatan dan pemeliharaan jalan, landasan udara, jembatan, dll. Dalam konferensi tersebut juga dibahas permasalahan dari masing-masing kontingen, untuk dicarikan solusi dalam rangka mendukung kesuksesan misi pemeliharaan perdamaian di Republik Demokratik Kongo.

Komandan Satgas Kizi TNI dalam paparannya menjelaskan kendala yang terjadi selama pekerjaan berlangsung di antaranya cuaca, gangguan milisi ilegal, tidak adanya perlindungan dan pengawalan, serta keterlambatan pengiriman material dan logistik. “Kami selalu siap melaksanakan tugas apapun seperti yang telah direncanakan untuk IEC, yaitu memperbaiki jalan sejauh 70 km dari Eringeti sampai Komanda, namun kami butuh perlindungan tim escort yang kuat karena wilayah tersebut merupakan daerah berbahaya karena banyaknya milisi yang sering melakukan penyerangan, perampokan, penculikan, dan pembunuhan di wilayah tersebut,” tegas Letkol Czi Bambang Santoso.

Dalam kesempatan itu, CFE, Lieutnant Colonel Zhang Shiyue menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada kontingen Indonesia yang sangat produktif melakukan pekerjaan konstruksi dan tidak pernah menolak walaupun di daerah yang berbahaya, serta dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari target waktu yang diberikan. Selama enam bulan terakhir, IEC telah melakukan 1 key task, 8 major tasks, dan 42 minor tasks, sedangkan untuk kontingen lainnya, NEC melakukan 1 key task, 6 major tasks, dan 33 minor tasks, BEC melakukan 1 key task, 7 major tasks, dan 20 minor tasks, dan CEC melakukan 2 key tasks, 4 major tasks, dan 14 minor tasks. “Atas nama Force Commander, saya ucapkan terima kasih kepada IEC yang telah memberikan loyalitasnya kepada MONUSCO dengan menjadi MEC yang paling produktif dan tidak pernah menolak tugas yang diberikan,” ungkap Zhang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*