Malaysian Peacekeeping Center (MPC) bekerja sama dengan Direktorat Pelatihan dan Kerja Sama Militer (DMTC), berhasil menyelenggarakan Integrasi Perspektif Perempuan dan Gender di Angkatan Bersenjata Seri 1/2023. Mr Yves Labelle, ahli materi pelajaran utama dari DMTC, memimpin kursus dari 27 Februari 2023 hingga 3 Maret 2023. 36 peserta kursus terdiri dari 14 personil militer lokal dari Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF), satu dari Polisi Kerajaan Malaysia (RMP) dan 21 peserta internasional yaitu dari Indonesia,Bangladesh, Mongolia, Nepal, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
peserta kursus dari Indonesia
Mayor CZI Hari Nugroho
Kapten SUS (W) Inggih Widya A
Lettu Laut(K/W) dr.Irene Clara
Lettu INF Kadek Dwipa
Tujuan kursus ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta untuk melakukan analisis berbasis gender untuk mengidentifikasi kemungkinan hambatan ntegrasi perempuan dan minoritas gender dalam angkatan bersenjata. serta untuk melakukan analisis konflik gender dan mengidentifikasi bagaimana gender dan norma sosial membentuk pola kekerasan dalam masyarakat dan mengidentifikasi tindakan pencegahannya.
Kursus ini juga bertujuan untuk membahas pembelajaran dan praktik dari NATO, PBB, Uni Afrika, Kanada dan negara-negara peserta. Alat Analisis Berbasis Gender Kanada digunakan sebagai alat dasar untuk mendorong diskusi dan integrasi perspektif gender dan multi-identitas (titik temu) dalam setiap fase perencanaan strategis, operasional dan taktis. Kursus ini memungkinkan peserta untuk menunjukkan praktik terbaik dari negara mereka dan pelajaran yang didapat selama diskusi dan selama pengarahan negara di akhir kursus.
Kursus ini secara resmi ditutup pada tanggal 3 Maret 2023 oleh Yang Mulia Tuan Wayne Robson, Komisaris Tinggi Kanada. Turut hadir Brigadir Jenderal Hjh Fadzillah binti Hj Abdullah, Kepala Departemen Pertahanan dan Pelatihan, Kolonel Mohd Zamri bin Abdullah, Komandan Pusat Penjaga Perdamaian Malaysia,
