Satu langkah nyata kembali diukir oleh TNI dalam memperkuat kontribusi Indonesia di misi pemeliharaan perdamaian dunia. Melalui pengiriman Lettu Inf Prasetyo, TNI menjadi bagian dari 11 peserta terpilih dari tujuh negara yang mengikuti United Nations Military Observer Course (UNMOC) di Australian Defence Force Peace Operation Training Center (ADF POTC), Canberra, Australia, pada 12-28 Mei 2025.

Selama 17 hari, para peserta digembleng dengan materi intensif seputar peran Military Observers di misi PBB. Mulai dari teknik negosiasi, investigasi, wawancara, hingga pelaporan dan analisa perlindungan sipil, seluruh materi disampaikan langsung oleh instruktur berpengalaman dari berbagai negara yang telah bertugas di misi PBB. Tak hanya teori, peserta juga menjalani simulasi komputer dan latihan lapangan di Majura Training Area, memberikan gambaran nyata tantangan di daerah misi.

Tak hanya soal latihan, momen kebersamaan lintas negara dan kunjungan budaya ke ikon-ikon Canberra turut memperkaya wawasan dan jejaring internasional para peacekeeper. Pengalaman ini menjadi modal penting bagi Lettu Inf Prasetyo dalam menjalankan tugas sebagai pengamat militer di masa depan.

Pelatihan yang berlangsung tertib dan lancar ini mendapat apresiasi tinggi dari seluruh peserta. TNI menilai, keikutsertaan dalam UNMOC sangat bermanfaat dan merekomendasikan agar pengiriman perwira ke kursus serupa terus dilanjutkan. Selain itu, TNI juga mendorong pengembangan simulasi latihan berbasis teknologi di Indonesia, meniru sistem canggih yang diterapkan ADF POTC.

Dengan langkah-langkah nyata seperti ini, Indonesia menegaskan komitmennya sebagai salah satu negara kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian dunia, membawa semangat Nusantara ke panggung internasional.

