Kontingen Garuda

SATGAS MTF TNI KONGA XXVIII-N/UNIFIL LAKSANAKAN PERAN JAGA PERANG SAAT MELINTASI PERAIRAN TELUK ADEN

Ditengah pelayaran menuju Port Said, Mesir. Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL harus melewati perairan Teluk Aden (Somalia) yang diketahui sebagai perairan dengan tingkat kerawanan tinggi dengan adanya beberapa insiden perompakan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Meskipun terdapat satgas Combined Maritime Forces namun self awareness harus terlaksana dan combat insting prajurit harus tetap terjaga, sehingga Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh perlu memberlakukan peran jaga perang selama melintasi perairan Teluk Aden.

Dalam menerapkan mekanisme peran jaga perang, seluruh prajurit melaksanakan jaga selama 12 jam dengan pusat komando berada di ruang Pusat Informasi Tempur (PIT). Kemudian dibagi menjadi beberapa pos tempur yakni di sektor wing bridge kanan-kiri, geladak exocet, tetral mistral geladak heli (Sniper dari personel Kopaska) dan buritan. Para prajurit juga dilengkapi dengan senjata, magazen terisi amunisi tajam, rompi, dan helm tempur selama peran jaga perang berlangsung.

Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menegaskan “Pemberlakukan peran jaga perang harus dilaksanakan dengan tingkat kewaspadaan dan kesigapan yang tinggi dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Umumnya para perompak akan mencari dan menilai sasarannya pada siang hari serta melaksanakan serangan pada malam hari. Saat melintas Selatan Aden Harbor hingga memasuki Selat Babel Mandep teridentifikasi 31 Speed Boat yang masing-masing diawaki 7 hingga 9 personel. Kita harus siap merespon segala kemungkinan terburuk.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*