Tradisi keangkatanlautan merupakan pengejawantahan nilai-nilai luhur untuk membangun semangat juang dan karakter prajurit jalasena dalam bertugas di kapal perang dan bersosialisasi dengan masyarakat maritim. Deburan ombak dan badai telah membentuk karakter dan melahirkan tradisi yang berlaku di TNI AL bahkan internasional. Semangat tersebut melatarbelakangi komitmen Satgas dalam melestarikan tradisi, termasuk melalui gelaran mandi khatulistiwa, penyematan brevet kehormatan kapal permukaan, penganugerahan bintara/tamtama teladan, serta penyerahan cincin Satgas saat melaksanakan on task ke-44 di Laut Mediterania. (19/12/ 2023)
Mandi Khatulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melintasi khatuistiwa dan menjadi pengalaman perdana bagi beberapa prajurit Satgas. Malam hingga keesokan harinya terasa istimewa dengan kehadiran Dewa Neptunus (Dewa samudera), Dewi Amfirite (Permaisuri Neptunus), Kapten Davy Jones dan para punggawa. Satu persatu dicelup ke dalam air khusus sebelum menghadap Neptunus untuk disucikan agar bersih dari kotoran daratan, diterima menjadi warga laut dan dilindungi dari malapetaka. Usai pencelupan dilanjutkan dengan minum jamu khusus sebagai air kehidupan agar para pelaut muda semakin kuat. Prosesi diakhiri dengan pembagian sertifikat oleh Komandan Satgas.
Keberhasilan KRI Frans Kaisiepo-368 dalam menjalankan tugas yang dimandatkan PBB turut ditentukan oleh kehadiran Pilot dan Kru Heli, Perwira Psikologi, Intelijen, Kesehatan, dan Penerangan, serta Personel Penyelam dan Pasukan Katak sebagai bagian integral Satgas. Sebagai bentuk apresiasi, dilaksanakan upacara tradisi penyematan brevet kehormatan kapal permukaan berdasarkan Keputusan Pangkoarmada RI. Upacara juga dirangkai dengan penganugerahan Bintara Teladan kepada Serka BEK Andi Ardianto dan Tamtama Teladan kepada KLS ETA Diki Bagus P.
Momen langka selanjutnya adalah penyerahan cincin Satgas yang mengadop tradisi Akademi Angkatan Laut sebagai identitas, lambang ikatan persaudaraan, serta menumbuhkan kebanggaan terhadap almamater. Cincin Satgas yang didalamnya terdapat lambang dan tulisan sarat makna selain menjadi pengingat juga merupakan booster untuk senantiasa menjaga nama baik, kehormatan, dan kebanggaan prajurit Satgas, mempererat Espirit de Corps, semangat kekeluargaan, serta mengejawantahkan motto Siap-Sigap-Handal dan semboyan Pacis Nautae dalam keseharian.
