On task ke-46 yang merupakan periode operasi pemungkas KRI Frans Kaisiepo-368 di bawah bendera PBB menjelang transfer of authority ke KRI Diponegoro-365 semakin istimewa dengan gelaran latihan bersama melibatkan seluruh kekuatan MTF-UNIFIL. KRI Frans Kaisiepo-368 bersama dengan BNS Sangram-F113 (Bangladesh), FGS Baden Wuerttemberg F-222 (Jerman), TCG Yildrim F-243 (Turki), dan HS Limnos F-451 (Yunani) berlayar dalam formasi dan saling unjuk kemampuan di tengah kondisi Laut Mediterania yang bergelombang. MTF Commander, RADM Dirk Gurtner (Jerman) menyaksikan langsung kehandalan manuver, interoperabilitas, profesionalitas, dan kesiapsiagaan operasional kekuatan laut penjaga perdamaian dunia tersebut.
Haru dan bangga dirasakan oleh Komandan dan seluruh Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 menyaksikan Bendera Merah Putih dikibarkan di atas kapal perang negara sahabat. Hal ini merupakan bentuk pengakuan serta penghormatan atas eksistensi dan kontribusi Indonesia. Menutup Advance Maneuvering Exercise, dilaksanakan farewell sail past. Seluruh kapal perang yang terlibat memberikan penghormatan kepada KRI Frans Kaisiepo-368 yang dalam waktu dekat akan end mission dan kembali ke tanah air.
Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/ UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menjelaskan bahwa latihan yang telah dirancang MTF-UNIFIL ini memiliki peran sentral dalam arsitektur perdamaian dunia untuk mempertajam naluri tempur, memperkuat interoperabilitas dan mempertinggi kesiapsiagaan operasional sebagai determinan keberhasilan mandat. Latihan ini juga juga merupakan implementasi diplomasi militer dengan motif confidence building measure, security enhancement dan capacity building. Kepercayaan untuk berkiprah dalam operasi dan latihan bertaraf multinasional merupakan bentuk pengakuan terhadap kapabilitas TNI AL setara dengan angkatan laut negara-negara maju dunia.